Ketika Sang Pena Tak Lagi Merindukan Kertas
Tetta Salli
Dulu
kita bermadu
berlindung di dalam sarung purnama
bercumbu dalam selimut romantika
membungkang segala corong problematika
kau genggam tanganku di atas ranjang air mata
jari-jari memainkan melodi kata perkata
hingga embun pun menghiasi pipi
lidah mendesis diantara pasir dan ombak
bercengkerama mengelilingi luasnya katulistiwa
menggoreskan kord di atas lembaran putih
namun,
lilitan duri waktu terus mencekik nafas sang pendayung mimpi
masih adakah tinta untuk ketulusan sang kertas?
hingga kini
sang kertas sobek oleh kerinduan yang tertusuk
0 komentar:
Posting Komentar